Do It Yourself - Carens Owner

Tulisan ini berawal dari obrolan malam sambil ngopi..bersama om Djo dan om Bagus...obrolan sampai pada radiator..kemudian tabung reservoir..apa fungsinya dan bagaimana cara kerjanya...tapi ada baiknya ditulis disini supaya temen-temen carenser memahami prinsip dasar radiator serta kerjasamanya dengan tutup radiator dan tabung reservoir dalam membantu radiator untuk mengoptimalkan suhu mesin...penjelasan secara nubie ya... :-D

1. Radiator
Radiator adalah salah satu komponen pada sistem pendingin mesin carens yang berfungsi untuk membuang panas mesin melalui media cair yang bersirkulasi di dalam mesin untuk mempertahankan temperatur mesin yang optimal.
Perlu dicatat adalah temperatur mesin yang optimal ya..bukan temperatur mesin yang dingin..walaupun dalam prakteknya radiator akan memproses air panas dari mesin untuk di-dingin-kan..sedingin mungkin..

2. Tabung Reservoir
Sesuai namanya..tabung reservoir menjadi semacam penampungan dari muaian air panas dan bertekanan tinggi dari radiator.

3. Tutup Radiator
Radiator Cap ( tutup radiator ) bukan hanya sebagai penutup radiator supaya airnya tidak tumpah..hehe, tetapi lebih dari itu, tutup radiator dibuat dengan fungsi katup yang akan membuka ketika tekanan di dalamnya naik sampai titik tertentu..untuk carens biasanya menggunakan tutup radiator ukuran tekanan 0,9 - 1,1 bar.

Radiator dan reservoir

Ketiga piranti tersebut di atas (radiator, tutup radiator, dan reservoir) memiliki hubungan yang seharusnya harmonis..ceile..hehe..yang harmonisasinya kurang lebih begini..

Ketika mesin bekerja dan menjadi panas, maka air dalam radiator akan mengalami pemuaian sehingga volume air bertambah dan akibatnya tekanan bertambah pula. Nah..pada saat tekanan tinggi itu (yaitu 0,9 - 1,1 bar) katup pada tutup radiator dengan sigap akan membuka diri dan mengalirkan muaian air panas dari radiator dan dimasukkan ke dalam tabung reservoir.

Semakin panas mesin, maka semakin mendidih air yang masuk ke dalam radiator..akibatnya tekanan yang diterima tutup radiator akan semakin besar.. selanjutnya tutup radiator akan semakin lama membuka katupnya dan mengalirkan uap/air panas ke dalam tabung reservoir.

Pada saat mesin sudah dingin..katakanlah ketika mesin dimatikan..maka tekanan di dalam radiator menjadi berkurang dan terjadi kevakuuman di dalam radiator karena volume air menyusut..selanjutnya katup tutup radiator akan menghisap balik air dari tabung reservoir dikembalikan ke sirkulasi radiator.

Hmmm...harmonis kan? hahaha


Ohya, tambahan...ada satu pihak lagi yang ikut mendukung keharmonisan radiator - tutup radiator- tabung reservoir.... yaitu adalah...kipas radiator...

4. Kipas Radiator (Fan)
Fan bertugas untuk mempertahankan temperatur dari air radiator dimana fan akan bekerja saat temperatur naik sampai sekitar 95 C dan akan otomatis mati (berhenti berputar) pada temperatur operasional.

Radiator dan kipas radiator

Jadi ketika mesin pertama kali dinyalakan fan tidak berputar...adalah normal.. karena kipas akan berputar hanya ketika mesin panas saja....
Kemudian suatu ketika terjebak macet dan mesin panas...maka otomatis fan akan berputar selama dibutuhkan... kemudian ketika mesin dimatikan tetapi fan masih tetap berputar juga?...adalah normal juga..karena selama masih panas maka otomatis kipas akan tetap bekerja walaupun mesin sudah dimatikan...dan akan berhenti berputar setelah temperatur mesin turun pada suhu operasional..

Yang perlu diperhatikan justru penyebab panas itu...apakah air radiator berkurang sehingga cepat panas..atau mungkin hal lain seperti kampas kopling habis sehingga mesin bekerja lebih keras dalam kemacetan sehingga cepat panas...dsb..

Salah satu piranti yang mungkin sepele dan jarang diperhatikan dan mungkin justru menjadi penyebab panas yang berlebihan pada si carens adalah tutup radiator itu sendiri.


Karena tutup radiator sekali lagi bukan hanya sebagai penutup radiator supaya airnya tidak tumpah melainkan memiliki 2 fungsi utama, yaitu:

Sebagai Pressure Valve/Katup buang , berarti jika terjadi kegagalan fungsi ini, maka tutup radiator tidak dapat menjaga tekanan tinggi didalam ruang sirkulasi, akibatnya air di ruang sirkulasi akan cepat mendidih, dan berubah menjadi uap, sehingga air radiator kerap berkurang, padahal mesin kita dan indikator temperatur tidak bermasalah.
Atau sebaliknya jika tekanan yang berlebih didalam ruang sirkulasi tidak dilepas ke udara melalui reservoir (tabung Cadangan Radiator), maka diruang sirkulasi air, akan terjadi tekanan tinggi, sehingga indikator temperatur akan menunjukkan "Hot/Panas ", efeknya bisa terjadi kebocoran pada radiator, selang radiator bisa pecah, atau pada water pump, sealnya bisa mengalami kebocoran karena mendapat tekanan berlebihan secara terus menerus..





Sebagai Vacum Valve/Katup hisap , berarti jika terjadi kegagalan fungsi ini, maka tutup radiator tidak dapat membuka bila terjadi pendinginan di ruang sirkulasi air, hal ini mengakibatkan air dari tabung reservoir tidak dapat masuk kembali keruang sirkulasi air, akibatnya ketika dingin volume air didalam radiator akan berkurang, padahal mesin kita dan indikator temperatur tidak bermasalah, sedangkan air di dalam tabung reservoir penuh terus dan bahkan meluber.

Nah, dari harmonisasi ini paling tidak untuk memahami apabila suatu saat terjadi "keanehan" pada kondisi air radiator sehingga bisa dianalisis sendiri dan diambil tindakan penanganan.

Walaupun apabila diperhatikan secara detil, kondisi anomali air radiator tidak hanya disebabkan keempat piranti ini saja, tetapi secara rumit banyak faktor yang mendukung keharmonisan...mulai dari selang, soket, kondisi mesin, sensor-sensor, dsb..



Demikian kiranya sedikit informasi..semoga keharmonisan piranti ini tetap terjaga...^^

Share: om Art ...inspired by nongkrong with om Djo..om Bagus (sleman).