Adalagi cerita yang lain.. selama menggunakan mobil selalu sehat-sehat saja.. otw bengkel pun dalam rangka kegiatan rutin tune up dan perawatan berkala yang memang menjadi standar sebuah kendaraan. Tetapi suatu ketika pada saat berniat mau menjual mobil tersebut.. adaaaa aja.. tiba-tiba muncul penyakit sana sini.. mobil tiba-tiba muncul ngambeknya... duuhyuungg.. banyak orang menginterpretasikan bahwa saking dekatnya kita dengan kendaraan tersayang kita sehingga (karena adanya ikatan batin) si mobil tidak rela untuk lepas.. termasuk saya pun demikian. Si carens rasa-rasanya sudah menjadi bagian dari keluarga sendiri yang selalu menemani kemanapun kita pergi, seiring perjalanan waktu terjadi kedekatan dan ikatan batin dengan si carens. Sehingga kalau ada cerita demikian...walaupun kebenarannya diragukan.. saya tetap meng-amin-i.. hehe..
Cerita pertama bisa dikatakan sebuah permasalahan teknis yang diselesaikan dengan cara technical approach. Sedangkan cerita kedua cenderung sebuah permasalahan bernuansa non-teknis yang pada beberapa orang diselesaikan dengan cara psychological approach. Jujur (agak gendeng) seringkali saya melakukan komunikasi sama si carens (sebut saja Thole).. mulai dari komunikasi untuk tidak macet ketika melakukan perjalanan, komunikasi kerjasama yang baik dan tidak merepotkan, sampai pada... -sambil berbisik- "Thole.. bukannya tidak sayang.. tetapi kehidupan terkadang mempunyai ritme yang tidak dimengerti.. sekarang dengan senang hati merawatmu Le.. dengan senaang hatiii.. toh kamu tidak pernah membuatku susah.. tetapi suatu saat ketika roller coaster kehidupan baru di bawah.. sementara kebutuhan juga terus bertambah.. kakak-kakakmu juga harus bayar sekolah, dsb.. kamu gak papa ya Le kalau dilepas dan dirawat orang lain..." Edan bin gendeng kalau mengingat itu semua.. hihihihi... Walaupun sangat susah dipahami tapi memang itu yang saya alami..
Hampir sepanjang waktu selama hampir 8 tahun carens bersanding di garasi rumah, sepanjang waktu itu pula hampir tidak pernah nongkrong di bengkel.. di awal tahun beberapa kali mampir bengkel sih.. seiring intensitas komunikasi dengan si Thole dan (tentunya) bimbingan teknis dari temen-temen komunitas carens maka intensitas ke bengkel pun menjadi jarang dan tidak pernah sama sekali (kecuali ganti oli dan servis kaki-kaki). Sering pula ketika ada trouble.. bongkar pasang DIY.. tiba-tiba solved tanpa tau akar masalah yang menjadi penyebabnya... duh Tholee...Tholeee...
Enakee.. bebas dari masalah..?? Tidak! Kadang trouble juga mampir.. bikin pusing jelas.. yang saya pikirkan.. apa penyebabnya? bukan secara teknis... tetapi "apa penyebabnya..?".. "kenapa bisa terjadi..?" (tanda petik mode ON)
Memang susah dinalar.. dan susah dinalar.. cerita berikutnya bisa jadi melenceng dari mainstream.. tetapi mungkin bisa menjadi wacana kita semua...
Begini.. ada yang merasa enggak bahwa kehidupan yang kita jalani begitu rumit untuk dirumuskan dengan perhitungan matematis. Ada karma, takdir, ujian, pembalasan, rejeki, berkat, dan berbagai ilmu kehidupan lainnya yang terangkai menjadi satu kesatuan rumit yang susah dipecahkan.. Contohnya gampangnya rajin memberi sedekah.. secara matematis jelas merupakan faktor pengurang dari rejeki yang kita miliki, tetapi dalam kehidupan nyata seringkali orang yang banyak bersedekah justru malah rejekinya menjadi berlimpah. Contoh lain suatu ketika menolong orang di jalan disaat kita terburu-buru berangkat ke kantor dengan kepanikan terlambat masuk kerja dan siap-siap disetrap pak bos... ehh kok ndilalah ternyata yang kita tolong itu suatu ketika menjadi bapak mertua kita, alias ada hikmah di balik kejadian itu. Ini adalah energi positif, segala sesuatu yang dilakukan dengan niat baik.. ikhlas.. dan bisa menikmati segala sesuatu yang terjadi -baik dan buruknya- maka endingnya adalah... positif.
Bukan cerita sinetron apalagi drama korea, banyak orang yang mengalami hal tersebut. Ini tergantung level kehidupan orangnya juga sih. Susah dipahami memang. Ini seperti menasehati tentang "hidup itu singkat", dari kecil sudah mendengar nasehat itu.. tetapi saat SD dibilang hidup itu singkat.. masuk telinga kanan keluar lagi lewat telinga kiri... enggak urusan.. Kenapa enggak urusan? karena memang level anak yang masih SD belum mencapai dan memahami arti kalimat itu.. rasa-rasanya hidup itu ya masih lamaaaaaaa... Tetapi sekarang coba.. di usia yang sudah melewati kepala tiga..kepala empat..atau lebih.. baru benar-benar memahami bahwa ternyata memang "hidup itu singkat!".. mulai 'ngeh' dengan kalimat "urip iku mung mampir ngombe"... baca.. dengar.. dan rasakan sambil memejamkan mata.. aplikasikan dalam kehidupan nyata.. sampai dimana level kita?
Hidup yang penuh liku-liku dan terjerembab sana-sini, atau mungkin sebaliknya hingar bingar dan penuh kesenangan sana-sini.. terkadang (seringkali) membuat norma dan aturan dogmatis hanya sekedar menjadi pelengkap status KTP saja... terjemahkan sendiri ya.. :-D
Kemudian ada yang sempat memikirkan hubungan keterkaitan antara berbagai hal dalam kehidupan yang kita jalani (lika-liku, terjerembab, hingar bingar, kesenangan, dsb) dengan satu sosok tak terkira yang menjadi pengawas di atas segalanya yang bersinggasana di Arsy sana.?
Kita mau berbuat apa saja itu sebenarnya terserah.. sudah ada script sendiri yang membebaskan kita untuk berbuat semaunya.. kita adalah user yang sudah memiliki password open root untuk melakukan apapun yang kita mau. Tetapi taukah bahwa pusat server dan sinyal paket data itu ada dalam pengawasan dan kontrol sosok Yang Maha Segalanya. Saking maha kontrol dan maha mengawasi itulah maka setiap tingkah laku operasinal kita terdetect sepenuhnya oleh server.
Kembali ke masalah trouble kendaraan kita (dan mungkin termasuk hal-hal lain di kehidupan kita)...hehehe... kalo longgar ada waktu.. yuk mari direnungi .. itu trouble mobil memang bener-bener technical failure sih.. tapi mungkin ada sin error dalam kehidupan kita sehingga Sang Pemilik Kontrol (saking sayangnya pada kita) melakukan "uji petik" untuk menyadarkan kita.
Cek perilaku, cek rejeki dapat dari mana, cek teman-sahabat yang tersakiti oleh kita, cek zakat, infaq, sodaqoh, cek perpuluhan, cek hati kita, cek "idaman" lain, cek apapun itu..
Satu dua tiga kasus uji petik level ringan bisa jadi kita (mampu) lolos sensor, dengan ego dan kekuatan kita sendiri yang merasa kuat maka trouble-trouble kehidupan bisa kita manipulasi. Tetapi selama sumber sin error belum kita benahi.. maka tinggal tunggu waktunya untuk menerima uji petik berikutnya yang lebih berat...terpeleset terlalu dalam.. sampai kita tak berdaya dibuatNYA.. sampai kita bertekuk lutut dan berkata "give up and I will surrender YOU"..
Aayo move on.. masih ada waktu.. hijrah walau berdarah-darah.. hidupku dalam kendaliMU.. carens ini pun milikMU.. saya cuman pinjam pakai.. saya enggak mau neko-neko lagi.. carens ini pun enggak akan buat neko-neko lagi.. deal.. then every problem in our carens.. cleared..! it's work.. nothing misdiagnosis anymore (for every aspects of our life).
# Curhat, mungkin tulisan ini salah diagnosa.. tetapi jangan "salah diagnosa".. :-)
Salam positif...




No comments:
Post a Comment