Pages

Mengenal Sensor dan Aktuator Carens



Carens sebagai mobil pada umumnya di jaman sekarang menggunakan teknologi injeksi yang dibekali ECU sebagai "otak" yang berpikir dan mengatur kinerja mesin secara otomatis sehingga bekerja optimal. ECU dalam bekerja sepenuhnya berdasarkan input dari sensor yang kemudian memberikan output berupa kontrol terhadap aktuator yang ada. Semakin canggih mobil, maka jenis sensor dan aktuatornya akan semakin bermacam-macam pula.
Ilustrasi Sensor - ECU - Aktuator (otomotifnet.com)
Di halaman ini hanya mengulas sedikit dengan bahasa sederhana dari beberapa sensor dan aktuator yang penulis mengerti saja, dan terkadang sering dibahas karena permasalahan yang sering dijumpai pada peralatan tersebut.

SENSOR
Posisi sensor carens
(foto by om Dony - bekasi)

1. MAF (Mass Air Flow)
Adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui banyak sedikitnya udara yang akan masuk ke dalam intake manipold. Biasanya sensor ini dipasang sesudah filter udara dan akan memberikan pulsa tegangan semakin besar jika udara yang melewatinya semakin banyak atau sebaliknya.
MAF sensor carens II
Ciri-ciri MAF rusak paling gampang adalah mobil tidak bisa dinyalakan..atau bisa distarter tapi cuman nyala sebentar..kemudian mesin mati lagi.

Seandainya mobil masih bisa distarter, itu berarti MAF masih berfungsi..hanya saja untuk mengetahui fungsinya optimal atau tidak perlu dicek lebih lanjut. MAF yang sudah brekele atau mati dipastikan mesin akan susah sekali dihidupkan.

Pada umumnya nilai normal MAF carens ketika terbaca pada alat diagnostik scanner berada pada kisaran 2,5 - 3,00. Apabila kurang dari itu berakibat campuran bahan bakar menjadi miskin...dan seandainya lebih dari itu maka campuran bahan bakar menjadi kaya (boros).

Untuk memeriksa kondisi MAF, coba copot soket MAF dalam kondisi mesin mati...kemudian nyalakan mesin mobil. Apabila mesin sehat, maka mesin bisa distarter...walaupun rpm mesin terdengar kurang terkendali...(kayak enggak bisa digas..). Nah, kemudian coba soket MAF dipasang kembali...apabila mesin berangsur-angsur mati atau tiba-tiba mati...maka tandanya (kemungkinan besar) MAF sudah rusak dan harus diganti.
Kenapa mesin mati? karena walaupun sudah distarter (terjadi percikan api busi dan uap bensin dalam ruang bakar), tetapi MAF mati..maka ECU akan melihat bahwa tidak ada udara yang masuk untuk ruang bakar..dan untuk selanjutnya ECU tidak akan "memerintahkan" injektor untuk menyemprotkan bensin. Jadi...walaupun distarter berulang kali tetep aja mesin gak mau hidup.

2. CKP (Crankshaft Position)
Sensor CKP kurang lebih berfungsi untuk mendeteksi adanya pergerakan putaran roda gerigi mesin yang akan mendorong gerakan piston.
Sensor CKP


Nah apabila sensor ini rusak, maka ECU tidak mendapatkan suplai informasi dari CKP mengenai gerigi mesin yang bergerak.. selanjutnya ECU tidak memerintahkan injektor dan koil untuk bekerja.. maka komponen penyuplai bahan bakar (fuel pump) dan pemantik api (koil, busi) pun tidak akan bekerja pada saat starter ketika CKP bermasalah.

Ciri-ciri sensor CKP rusak kurang lebih sbb:
1. Mobil tidak dapat di starter.. atau bisa distarter tetapi tidak bisa hidup.
2. Tidak ada percikan api ketika starter.
3. Tidak ada suplai bahan bakar ketika starter

Kegagalan dari CKP dapat membuat mesin tidak hidup karena tidak ada pengapian dibusi sama sekali,atau engine mberebet karena fuel delivery tidak sesuai dengan yg dibutuhkan.


Komponen ini pada dasarnya jarang rusak.. yang perlu diperhatikan adalah soket sensor ini yang seringnya keropos dan hancur sehingga konektor kabel lepas dari rumah soketnya.

3. CMP (Camshaft Position)
Adalah sensor yang bertugas melaporkan kepada ECU tentang keberadaan posisi piston pada TMB (titik mati bawah) atau TMA (titik mati atas), yang kemudian ditindaklanjuti oleh ECU dengan memerintahkan injektor untuk menyemprotkan bahan bakar serta memerintahkan koil dan busi untuk memercikkan apinya sesuai dengan keberadaan masing-masing piston. Kekuatan injektor dalam memercikkan bensin dan kekuatan koil/busi dalam memercikkan api pada masing-masing piston tentunya berbeda-beda disesuaikan dengan posisi piston pada tma atau tmb.

Sensor CMP


Ciri-ciri sensor CMP rusak kurang lebih sbb:
1. Rpm saat idle tidak rata.. naik turun
2. ... 




4. Vehicle Speed Sensor
Adalah alat yang berfungsi untuk untuk

AKTUATOR
1. PCSV (Purge Control Selenoid Valve)
Adalah alat yang dalemannya berupa katup yang berfungsi untuk mengalirkar uap bensin yang berasal dari tangki bensin untuk mensuplai pembakaran. Fungsi alat ini kurang lebih adalah memberdayakan uap bensin dalam tangki bensin supaya lebih bermanfaat dengan cara dialirkan langsung ke ruang bakar melalui katup PCSV yang dikontrol oleh ECU.
PCSV carens II

Ciri-ciri PCSV rusak adalah:
1. Mesin tidak bisa langsam.
2. RPM naik turun (seperti mesin diesel..grang..greng..grang..greng).
3. RPM mobil ngedrop..kemudian mati.
4. Asap ngebul..atau kadang pedih dan berbau.

Cara mudah untuk memeriksa fungsi PCSV adalah dengan cara dilepas kemudian diberi aliran udara (bisa dengan pompa sepeda)..ketika dipompa angin terasa mampet...artinya tidak ada kebocoran katup..kemudian coba diberi tegangan 12 v..kemudian di pompa lagi..pada saat diberi tegangan seharusnya angin bisa lewat..

Jika memang PCSV yang jadi masalah, belum ada dana untuk membeli PCSV bisa dicoba untuk menyumbat selang yang menuju intake dengan rapat. Paling tidak ini cara sementara supaya mesin tidak ndut-ndutan ataupun mengobati sementara dari asap ngebul yang pedih di mata.

2. ISC (Idle Speed Control)
Adalah alat yang berfungsi untuk mengatur besarnya suplai udara yang diberikan ke intake manifold pada saat putaran idle (langsam).

Letak ISC (kiri) bersebelahan dgn PCSV (kanan)
(foto by om Wiskov purwokerto)


Ciri-ciri ISC rusak:
1. Rpm tidak bisa langsam.
2. Rpm tidak langsam ketika AC dinyalakan.
3. Rpm drop banyak ketika AC nyala.. klo rpm turun dikit (100-150) msh wajar.
4. Pada saat warming up, rpm tidak bisa turun.
5. Rpm tidak sesuai dengan pedal gas...ketika gas dilepas rpm malah naik..kemudian turun..

Jika terdapat indikasi tersebut, kemungkinan ada kebocoran pada sistem ISC..bisa selangnya, bisa gasket sudah tidak rapat, atau kebocoran pada ISC itu sendiri. Biasanya karena umur dan panas menimbulkan retak halus pada body ISC yang menyebabkan kebocoran dan mengakibatkan suplai udara yang diberikan ISC berbeda dengan yang diperintahkan oleh ECU karena sebagian udara merembes keluar...hasilnya adalah rpm tidak bisa langsam..
Pertolongan pertama apabila terlihat retak bisa dilem menggunakan lem plastik stel untuk menutup bocornya. Oleskan secara merata dan pastikan bocornya sudah tertutup lem. Cara ini cukup mujarab, dan sudah sering dipraktekkan..lumayan ngirit ongkos untuk beli ISC.

ISC sendiri pada prakteknya adalah sebuah aktuator yang menjaga rpm kendaraan agar selalu stabil.. beban yang muncul ketika kelistrikan dihidupkan yang tentunya membuat rpm drop akan distabilkan kembali oleh ISC.. beban kelistrikan paling berat biasanya adalah kompresor AC.. ketika kompresor AC nyala.. ISC berfungsi menstabilkan putaran mesin supaya tetap langsam.


Perhatikan jarum rpm tidak mengalami perubahan yang berarti walaupun AC posisi on atau off (ISC sehat)


3. Fuelpump (pompa bensin)
Adalah alat yang digunakan untuk memompa bensin dari tangki bensin menuju ke injektor secara elektrik.

Fuelpump carens II
Masih bingung juga, alat ini sebenarnya termasuk salah satu aktuator atau bukan. Alat ini bekerja ketika kunci kontak pada posisi ON, yang biasanya akan terdengar bunyi dengung, sebagai tanda pompa bensin sedang bekerja mengalirkan bensin dari tangki menuju injektor. Nah, injektor inilah sebenarnya salah satu aktuator yang dikontrol oleh ECU untuk menyemprotkan bensin ke intake manifold yang besarnya semprotan disesuaikan dengan sinyal input sensor-sensor yang lain.

Ciri-ciri puelpump rusak:
1. Tekanan bensin pada pentil bensin (pada rel injektor) lemah..tidak muncrat.
2. Mobil ketika jalan terasa tersendat-sendat..ngembos..kurang pasokan bensin.
3. Pada saat jalan, tiba-tiba mesin mati..tetapi ketika distarter mesin biasanya hidup lagi..intensitas mesin mati akan semakin sering sejalan dengan semakin rusaknya fuelpump.
4. Pada saat jalan, mesin mendadak mati..tidak bisa distarter lagi...indikasi fuelpump benar-benar sudah tidak berfungsi.

Apabila merasakan gejala tersebut, bisa jadi fuelpump bermasalah (walaupun bisa kemungkinan yang lain). Semisal fuelpump yang bermasalah pun bisa jadi bukan fuelpump nya yang mati, tetapi bisa oleh penyebab yang lain, seperti soket yang kendor, filter pada fuelpump yang kotor, dudukan fuelpump yang kendor, dsb.

4. ...

#bersambung..






 

Sumber: Gene00, Dony Odon, Nunu, Wiskov, Art, dll



Carens Owner Jateng DIY

6 comments:

  1. Bos bos dan sesepuh sekalian mohon masukannya,mobil kia carens saya mau distarter panjang tapi mesin tetap tidak mau menyala/ hidup,mohon solusinya bosku.terima kasih

    ReplyDelete
  2. Mas klo kodw scan pengapian brapa ya

    ReplyDelete
  3. Sy baru 2 minggu beli carens1 2002, bingung masalah di gass tiba tiba ngeposs dut dutan, ga ada tenaga, sy coba bersihkan , trus lancar tapi bbrp.kilo eh brebet lagi ,tapi mesin ga mati , kecepatan matic di 10km/ jam, kalau kita injak gas malah ngeden....., apa solusinya...

    ReplyDelete

Instagram